Mineral Fosfor - apa, bagaimana, dan untuk apa?
Fosfor
Fosfor adalah unsur kedua dalam kolom kelima
belas dari tabel periode. Fosfor diklasifikasikan sebagai unsur non-logam. Atom
fosfor memiliki 15 elektron dan 15 proton dengan 5 elektron valensi di kulit
terluar. Fosfor adalah unsur yang sangat reaktif dan, tidak pernah
ditemukan di Bumi sebagai elemen bebas. Fosfor datang dalam berbagai alotrop
(struktur kristal yang berbeda) termasuk putih, merah, ungu, dan fosfor hitam.
Dua bentuk utama dari fosfor adalah putih dan merah. Fosfor tidak
ditemukan dalam bentuk unsur murni di Bumi, tetapi ditemukan dalam banyak
mineral yang disebut fosfat.
![]() |
fosfor |
Fosfor merupakan unsur hara kedua yang
penting bagi tanaman setelah nitrogen. Fosfor umumnya diserap tanaman sebagai
ortofosfat primer (H2PO4 - ) atau bentuk sekunder (HPO4 2-). Fosfor kadarnya di
dalam tanaman lebih rendah dari N, K, dan Ca. Hal ini disebabkan retensi yang
tinggi terhadap unsur P di dalam tanah menyebabkan konsentrasinya di dalam
larutan tanah cepat sekali berkurang (Leiwakabessy et al., 2003). Tanaman
memerlukan P pada semua tingkat pertumbuhan terutama pada awal pertumbuhan dan
pembungaan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999). Apabila terjadi kekurangan P akibat
retensi di dalam tanah, tanaman akan menunjukkan gejala di dalam jaringan yang
tua terlebih dahulu baru diangkut ke bagian-bagian meristem atau jaringan yang
lebih muda (Tisdale et al., 1999).
Fosfor yang ada di dalam tanah dalam
bentuk organik dan anorganik. Bentuk organik P ditemukan dalam bahan organik dan
humus. Fosfor dalam bahan organik dilepaskan melalui proses mineralisasi
melibatkan organisme tanah. Aktivitas mikroba ini sangat dipengaruhi oleh
kelembaban tanah dan suhu. Fosfor anorganik bermuatan negatif di sebagian besar
tanah. Fosfor bereaksi dengan besi (Fe) bermuatan positif, aluminium (Al), dan
kalsium (Ca) untuk membentuk zat relatif tidak larut.
Kelarutan senyawa fosfor anorganik secara
langsung mempengaruhi ketersediaan P untuk pertumbuhan tanaman. Kelarutan P
dipengaruhi oleh pH tanah. Kelarutan fosfor tanah untuk tanaman yaitu pada pH
6–7. Apabila pH dibawah 6, maka fosfor akan terikat oleh Fe dan Al.
Ketersediaan fosfor umumnya rendah pada tanah asam dan basa. Pada tanah dengan
pH diatas 7, maka fosfor akan diikat oleh Mg dan Ca (Mallarino, 2000)
Daur/siklus
fosfor adalah proses yang tidak pernah berhenti mengenai
perjalanan fosfor dari lingkungan abiotik hingga dimanfaatkan dalam
proses biologis. Berbeda dengan daur hidrologi, daur karbon,
dan daur nitrogen, daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Fosfor terdapat
dialam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan
oksigen yaitu H2PO4- dan HPO42-). Ion
fosfat banyak terdapat dalam bebatuan. Pengikisan dan pelapukan
batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju sungai sampai laut
sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini muncul kembali ke permukaan karena
adanya pergerakan dasar bumi. Ion fosfat dapat memasuki air tanah
sehingga tumbuhan dapat mengambil fosfat yang terlarut melalui
absorbsi yang dilakukan oleh akar. Dalam proses rantai makanan, Herbivora
mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya. Selanjutnya
karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya.
Siklus daur fosfor dapat
dilihat disini
Manfaat Fosfor
Peranan fosfor (P)
menurut Rismunandar (1990) dalam tanaman digunakan dalam pembentukan protein
terutama dalam transfer metabolik ATP, ADP, fotosintesis dan respirasi, serta
termasuk komponen dari fosfolipida, selain itu, peranan fosfor lainnya dalam
pembentukan akar, mempercepat matangnya buah, dan memperkuat tubuh tanaman.
Fosfat merupakan unsur yang mobil di
dalam tanaman. Peranan fosfat sangat khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Fosfat yang cukup akan memperbesar pertumbuhan akar. Fungsi P yang
lain bagi tanaman adalah untuk pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan
bunga, buah dan biji, memperbaiki kualitas tanaman terutama sayur mayur, sifat
ketahanan terhadap penyakit, metabolisme karbohidrat, dan dalam penyimpanan
serta pemindahan energi (transfer energy) (Leiwakabessy, 2003).
Apabila
terjadi kekurangan fosfat maka fosfat di dalam jaringan yang tua akan berpindah
ke bagian-bagian meristem yang sedang aktif. Gejala-gejala kekurangan P adalah
pertumbuhan terhambat (kerdil) karena pembelahan sel terganggu, daun-daun
menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun, dan terlihat jelas pada tanaman
yang masih muda (Hardjowigeno, 1987).
Komentar
Posting Komentar